Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon mengakibatkan SMPN 2 Pangenan terendam, sehingga kegiatan belajar mengajar terpaksa di hentikan untuk sementara.
Air dengan ketinggian sekitar 50 hingga 1 meter merendam seluruh ruangan di sekolah yang berjumlah 18 unit, sebagian arsip dan berkas juga ikut terdampak yang di sebabkan oleh banjir ini.
Junaedi, Kepala SMPN 2 Pangenan Cirebon, menyampaikan bahwa banjir diawali hujan deras yang tak kunjung berhenti sejak Kamis siang hingga Jumat pagi. Terbukti, pada Jumat pagi, sekitar pukul 02.00-03.00 WIB, banjir langsung merendam seluruh permukaan lingkunagn sekolah.
“Ya, seperti yang dilihat, banjir mulai masuk ke SMPN 2 Pangenan sekitar jam 2 pagi. Ada penjaga malam disini sehingga bisa mengantisipasi banjir lebih besar” ujar Junaedi, Jumat (24/1/2025)
Air merendam jalan masuk, halaman utama, hingga masuk ke dalam ruangan kelas belajar. Sebanyak 14 ruang kelas, 1 ruang komputer 1 perpustakaan yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar terendam banjir. Satu ruang guru dan satu ruang tata usaha, yang berisi dokumen serta arsip penting, juga terendam banjir.
Ia menjelaskan bahwa banjir sudah menjadi langganan tahunan bagi sekolah tersebut, terutama pada saat musim hujan di bulan Januari dan Februari.
Kapolsek Pangenan AKP Abdul Majid menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh luapan air sungai Singaraja dari Desa Japura Lor, Astanamukti, dan Pangarengan.
“Kami bersama Danramil dan BPBD terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi kerawanan pasca hujan besar ini”, ujarnya.
Penulis; Dina Aulia
Sumber; Kompas.com, KabarCirebon, Tribunjabar.id, detikNews