Demo Ojol 20 Mei 2025: Tuntutan Lengkap, Aksi “MayJol”, dan Respons Pemerintah – Pada 20 Mei 2025, ribuan pengemudi ojek online di seluruh Indonesia melakukan demo nasional bertajuk Aksi 205. Aksi ini bukan hanya soal tarif, tetapi tentang kehidupan yang semakin berat, sistem yang tidak transparan, dan tuntutan akan keadilan.
Di hari yang sama dengan Hari Kebangkitan Nasional, para driver menyuarakan bahwa ini juga menjadi Hari Kebangkitan Ojol Indonesia—yang mereka sebut sebagai MayJol.
Apa Isi Tuntutan Demo Ojol 20 Mei 2025?
Berikut adalah 5 tuntutan utama dari para pengemudi ojol dalam demo driver ojek online 20 Mei:
- Potongan Maksimal 10%
Saat ini aplikator seperti Gojek dan Grab mengambil potongan hingga 20–25%. Driver menuntut agar potongan tidak lebih dari 10%.
- Tarif Dasar Lebih Adil
Pengemudi menuntut tarif yang stabil dan layak, agar pendapatan tidak terus menurun akibat tarif promo dan sistem rating.
- Pengakuan Sebagai Pekerja Formal
Mereka ingin status yang diakui sebagai pekerja, bukan hanya “mitra”, sehingga bisa mendapatkan hak normatif.
- Perlindungan Hukum & Jaminan Sosial
Termasuk BPJS Ketenagakerjaan, asuransi kecelakaan, dan perlindungan hukum saat terjadi insiden di lapangan.
- Sistem Suspend yang Transparan
Driver menolak sistem suspend sepihak oleh aplikator yang sering kali tanpa klarifikasi atau pembelaan.
Titik Aksi Demo Ojol: Dari Jakarta hingga Bandung
Di Jakarta, massa aksi menyambangi Istana Merdeka, DPR/MPR RI, dan Kemenhub. Sementara itu, di Bandung, ratusan driver berkumpul di depan Gedung Sate.
Kota lain yang turut menggelar aksi:
- Surabaya
- Yogyakarta
- Semarang
- Medan
- Makassar
Baca Juga Tentang : Bandung Siap Heboh! Pawai Juara Persib Bakal Bikin Kota Biru Lagi
Aksi Damai & Narasi Persatuan: Apa Itu MayJol?
Istilah MayJol (Hari Kebangkitan Ojol Indonesia) pertama kali mencuat di media sosial seminggu sebelum aksi. Momen ini menjadi simbol baru solidaritas pengemudi ojek online, memperkuat narasi bahwa ojol bukan sekadar “pekerjaan”, tapi bagian penting dari ekonomi digital Indonesia.
Respons Pemerintah dan Aplikator
- Kementerian Perhubungan merespons dengan imbauan agar aksi tetap damai dan tidak merugikan masyarakat.
- Pihak Gojek dan Grab menyatakan layanan tetap beroperasi, namun belum memberikan pernyataan resmi soal tuntutan yang diajukan driver.
Suara Warga Bandung: Dukung Tapi Tetap Perlu Jalan Tengah
Banyak warga Bandung memberi dukungan pada aksi ini. Namun mereka juga berharap solusi konkret segera hadir, agar tidak merugikan penumpang dan driver itu sendiri.
Voks Take: Ojol Bukan Tombol, Tapi Manusia
Setiap klik “order” bukan sekadar layanan instan. Ada keringat dan harapan pengemudi di baliknya. Aksi 205 adalah cermin: ketika sistem tak lagi adil, jalanan jadi ruang suara.
Kita sering bicara tentang revolusi digital. Tapi jangan lupa, revolusi sejati dimulai saat manusia berani bersuara. Dan hari ini, para pengemudi ojol melakukannya—serentak.